Simpan template dan lihatl Red Bubble Rose: Because The Ghost "FF Lomba"

Minggu, 27 Juli 2014

Because The Ghost "FF Lomba"

Judul :  Because The Ghost
Author : Kkamjong
Genre: Romance-Fantasy
Cast artist: Exo



Aku menatap nya tanpa berkedip sedikitpun. Dia, namja yang sudah hampir 3 tahun ini aku kejar cintanya, sejak tahun kedua duduk dibangku SMP sampai SMA ini. Ya aku tahu, aku adalah stalker, tapi untuk namja seperti dia aku tidak masalah disebut stalker. Yah, walau tidak ada yang tau aku menjadi stalker seorang dancer terbaik di EXO High School, aku jamin itu tidak ada seorang pun yang tahu kecuali aku dan tuhan. Namaku Lee Hyerin, aku siswi EXO High School kelas 2E yang sekarang sedang mengintip Kim Jongin atau Kai latihan menari diruang tari. Dia yang sedang meliuk-liuk Ian badannya yang seksi itu membuat ku sama sekali tidak bisa berkedip. Sial, kenapa aku lupa membawa handycam, kau benar-benar bodoh Hyerin. Maki ku pada diri sendiri. “Kai Oppa, ini untuk mu.” Seorang yeoja kelas satu masuk keruang tari dan menyodorkan minuman dingin dan handuk bewarna merah muda. Sontak Kai berhenti menari dan tersenyum kecil seraya mengambil apa yang disodorkannya.
“Gomawo”ucap Kai.
“Ne. Yang semangat ya Oppa.” Lanjut yeoja itu sambil tersenyum lebar dan melangkah pergi. Aku menatap yeoja itu kesal. Hari ini sudah hampir 5 yeoja yang datang seperti itu. By The way, kalian ingin tahu aku berada dimana sekarang? Aku sekarang sedang duduk di dalam ruang tari, dekaat sekali dengan Kai. Tapi, tentu saja dia tidak melihat ku. Aku Lee Hyerin , manusia yang diberi kelebihan dari, ya kalian pasti tidak akan percaya apa yang akan kukatakan, aku diberi kelebihan dari malaikat. Malaikat yang sangat cantik dan juga sangat hebat. Aku diselamatkannya waktu kecil saat hampir ditabrak truk. Dia bilang kelebihan ini akan sangat berguna dimasa depan. Setelah bertemu dengan nya, malamnya aku jatuh sakit, dan tak bisa bangun dari tempat tidur selama 1 minggu. Itu sangat berat untuk gadis kecil. Sekarang aku bisa menggunakan kemampuan ini, luar biasa memang. Malaikat itu juga memberikan ku kalung, katanya untuk melindungi dari para iblis yang sewaktu-waktu bisa mengancam nyawaku.
Brrukk!!
Aku segera mengalihkan pandangan ku pada Kai. Dia duduk dilantai dengan wajah menunduk. Minuman dingin tadi sudah jatuh berantakan dilantai, air berceceran dimana-mana.
“Kalian pikir aku tidak merasa terganggu dengan ini? Cih!” ucap Kai dengan kesal. Tatapan Kai penuh dengan kebencian sekarang. Aku sebenarnya takut dengan Kai yang seperti ini. Tetapi aku tidak bisa meninggalkannya sendiri di sini. Dia seperti kesepian. Kai berdiri dan mengambil tasnya dan berjalan keluar ruang tari. Aku menatap kepergiannya dan berteleportasi kekamar ku.
@Hyerin rooms
“Haah, sampai kapan aku akan mengejar cinta mu Jongin?” gumamku pelan, menatap langit-langit kamar yang bewarna biru lembut.
tok tok tok.
“Masuk” jawabku
“Hyerin-ah, apa kau sudah baikkan?” tanya Eomma ku
“Ne. Aku sudah baikkan eomma”
Eomma berjalan mendekati ku dan meraba pelan kening ku sambil mengangguk.
“Besok kau sudah bisa pergi kesekolah, jangan lupa minum obat dan makan siang na, sudah eomma letakkan dimeja mu.” Ujar eomma lagi. Aku kembali mengangguk.
Blam!
Aku bangun dari tempat tidur melihat pintu kamarku sudah kembali tertutup. “Disini membosankan sekali Eomma, maaf tadi aku menyelinap keluar.” Ucap ku pelan. Tentu saja eomma tidak mendengarnya. Ku arahkan pandangan ku pada makanan dan obat yang Eomma antarkan. Dengan telekinesis, makanan dan obat itu melayang ke arah ku. Tanpa buang waktu lagi, aku segera melahap makan siangku. Tak lupa meminum obat. Sebenarnya aku tidak memerlukan obat ini lagi setelah sembuh dari sakit yang aku alami selama 1 minggu itu. Ya, tubuh ku sudah kebal dari penyakit, dan jika teruka tidak butuh waktu lama untuk sehat kembali.
#keesokan harinya di EXO High School Bel tanda pelajaran sudah sejak tadi berbunyi, tetapi karena para Seonsaengnim ada rapat, pelajaran tidak segera dimulai. Aku menatap bosan kelas ini. Kapan aku bisa sekelas dengan Jongin?. Jongin berada dikelas 2B, kelas itu cukup jauh dari kelas ku. Menyebalkan sekali.
“Hyerin-ssi” Aku menoleh ke arah suara yang memanggil nama ku. Itu Chen.
“Ada apa Chen-ssi?” tanya ku
“Aku tidak mengerti pelajaran ini. Bisa kau menolong ku?” tanya nya Aku mengangguk pelan dan mengajarkannya. “Gomawo ne. Annyeong!” ucap Chen sambil melambaikan tangan dan pergi. Aku mengangguk dan tersenyum. Dikelas, aku memang bukan tipe orang yang suka mengobrol atau bergosip, jadi kumanfaatkan waktu kosong dengan belajar dan mendapat peringkat satu. Setiap hari, ada saja yang menanyaiku masalah pelajaran seperti Chen tadi. Suara berisik dari luar kelas berhasil menarik perhatian ku.
“Ada apa itu?” gumam ku.
“Oh itu, itu Kai dan fans nya.” Jawab Minzy yang duduk disamping ku. Dia orang serba tahu masalah gosip-gosip di EXO High School ini. “Oh geure.” Balas ku sambil tetap melihat karah suara yang bisa dibilang seperti kerusuhan itu. “Aku dengar Kai sudah punya yeojachingu, seorang adik kelas yang manis.”lanjut Minzy “Jjinja?” aku membulatkan mataku menatapnya. Minzy mengangguk cepat. “Ini fotonya.”jawab Minzy sambil mengeluarkan smartphonenya dan memperlihat kannya kepadaku. Aku menatap foto itu dengan seksama. Ini gadis yang kemarin. “Mereka jadian hari ini.” Lanjut Minzy Aku mengangguk pelan. “Pantas saja seheboh itu diluar.”ucap ku yang langsung diberi anggukan oleh Minzy. Pasti Jongin merasa benar-benar terganggu dengan itu, kasihan. #sepulang sekolah “Anyyeong Hyerin-ah.”ucap Minzy sambil berjalan mendahuluiku keluar kelas. Aku tersenyum dan melambaikan tangan padanya. Ah,aku ingin ke toilet dulu. #selesai dari toilet Aku berjalan keluar dari toilet sambil melihat jam yang ada ditangan kiri ku. Aku harus belajar dirumah, besok ada ujian matematika. “Aku sudah muak dengan ini!!!” Aku menghentikan langkah ku. Suara siapa itu? Aku melihat kekiri dan kenan,sekolah ini sudah sepi. Apa itu Jongin? Dia ada dimana? Aku segera menghilangkan diri dan melayang mencari Jongin. Dia pasti sedang frustrasi lagi sekarang. Setelah 5 menit melayang-layang, aku menemukan Jongin dibelakang sekolah. Dia sedang duduk dibawah pohon yang rindang dengan wajah dan pakaian yang berantakan. Disisi lain, aku juga melihat fans-fans nya yang seperti nya sedang mencari Jongin. Ini gawat!! Dengan cepat aku mendekati Jongin dan memasang sebuah Shield agar fans nya tidak melihat Jongin. “Untunglah sempat”gumam ku pelan. Aku membalikkan badan menatap Jongin. Dia menangis? Aku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang diucapkannya. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan dan menangis terisak-isak. Perlahan, aku mendekatinya dan duduk disampingnya. Ingin sekali aku memeluknya, tapi pasti dia kaget duluan melihat ku yang tiba-tiba muncul. Ah, bukannya itu ide yang bagus? Tapi kalau dia marah bagaimana? Aiissshh “Wae min-ah, Wae!!” teriak Jongin dan kembali menangis. Jadi dia menangis karena yeojachingunya, tapi kenapa dia menangis? “Kenapa kau pergi begitu cepat? Wae!? Aku kesepian di sini. “ isak Jongin lagi. Kasihan sekali kau Jongin. Aku hanya bisa diam tak berbuat apa-apa. “Hyerin.” Aku menoleh kan kepala ku mencari siapa yang memanggilku. Tapi tidak ada siapa-siapa. Apa ada seseorang lagi di sini? “Hyerin” Kali ini suara nya lebih jelas. Aku melihat ke atas mendengar suara itu. Mulutku sedikit menganga mendapati seorang gadis cantik berpakaian putih sedang melayang menatapku. “K-kau siapa?” ucapku pelan, takut didengan Jongin “Aku min-ah. Yeojachingu nya Kai.” Jawabnya Aku melayang kearahnya dan melihat sekeliling tubuhnya. “Kau adalah hantu?” tanya ku lagi Dia mengangguk. “Cantik sekali.” Gumamku “Gomawo. Kau juga” jawabnya Aku baru pertama kali bertemu hantu sungguhan. Untungnya aku bertemu yang cantik, coba kalau yang menyeramkan aku pasti sudah pingsan duluan. “Apa kau bisa menolong ku?” tanya min-ah Aku mengangguk. “Apa yang bisa aku tolong?” “Aku ingin kau menghibur Kai. Aku tau kau menyukainya. Benar bukan?” tanya Min-ah Seketika muka mu merona. Aku seperti kucing yang tertangkap basah mencuri ikan. “Ne.” Jawabku pelan. “Dan juga aku ingin menunjukkan mu sebuah tempat. Disana ada surat yang tidak sempat aku tunjukkan pada Kai.” Ucap Min-ah lagi “Baiklah. Kau tenang saja. Aku akan menghiburnya.”jawabku dan melayang turun ketempat Kai. Perlahan,tangan ku terulur kebahu Kai berniat untuk memanggilnya. “Jangan lupa untuk menampakkan wujudmu!” teriak Min-ah Oh iya, aku benar-benar bodoh. Dengan cepat aku menampakkan lagi wujudku dan memanggil Kai pelan. “Jongin-aa. Eh maaf, maksudku Kai..” ucapku pelan. Aku benar-benar merasa paling bodoh sekarang Dia menatap ku dengan tatapan benci. Mata nya memerah karena menangis. “Kau mau apa?” tanya Kai dengan suara serak. Aku merasa serba salah sekarang , pertama karena mengusik Kai, kedua merasa salah dengan Min-ah karena aku gagal menghibur Kai dan malah membuatnya marah. Aku tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun,aku hanya bisa menatap Kai dengan takut. Jujur saja, badan ku gemetar sekarang. “Apa kau tidak lihat aku sedang seperti ini sekarang? Kau mau apa ha!!” teriak Kai marah Aku menjauh sedikit dari Kai. “A-aku. Aku hanya ingin menunjukkan sebuah tempat padamu Kai. Ini permintaan dari Min-ah.” Jawab ku pelan “Mworago? Kau bisa melihat Min-ah? Dia dimana? Aku sangat ingin melihatnya! Dia dimana??” tanya Kai sambil menguncang-guncang pelan bahuku dengan wajah berbinar-binar. “Lepaskan aku dulu.”teriak ku. Kai segera melepas tangannya dan menunggu reaksi ku. Aku melihat ke atas, Diana Min-ah masih tersenyum padaku. Aku memberinya isyarat agar turun, tapi dia menggeleng. Aku kembali menatap Kai sedikit sedih. “Wae? Dia bilang apa?” tanya Kai tidak sabaran. “Dia tidak mau turun,kita ketempat yang ingin ditunjukkannya saja na.” Bujuk ku pada Kai dia menunjukkan wajah sedih dan mengangguk pelan. #sebuah tempat Sesampai ditempat yang dimaksud Min-ah, Kai melihat-lihat sekelilingnya dengan mata yang berkaca-kaca. “Hyerin-ah, suratnya ada didekat situ, mian aku aku harus pergi. Aku tidak bisa lama-lama di sini. Gomawo .. jeongmal gomawo.” Ucap Min-ah dan menghilang begitu saja. “Ne.” Jawabku sambil tersenyum menyaksikan kepergiannya. “Wae? Ke mana dia?” tanya Kai dengan wajah cemas. “Dia sudah pergi Kai.” Jawab ku pelan dan mengambil surat ditempat yang ditunjuk Min-ah dan menyerahkannya pada Kai. Dengan cepat Kai membuka surat itu dan membacanya. Air mata segera mengisi pelupuk mata Kai dan jatuh menuruni pipinya. “Kai kau baik-baik saja?” teriak ku saat melihat Kai menjatuhkan lututnya dilantai dan menangis. “Tidak, aku tidak baik-baik saja.” Jawab Kai sambil menghapus air matanya dan kembali membaca surat Min-ah. “Wae Min-ah, Wae??!! Kenapa kau tidak pernah memberi tahu ku? Wae!!!” teriak Kai sambil membuang jauh surat itu dan mengacak-acak rambutnya frustrasi. “Sabar Kai. Kau tidak perlu seperti ini.” Ucapku pelan sambil mensejajarkan wajah ku dengan Kai. Aku juga ingin menangis melihat Kai yang seperti ini. Aku sama sekali tidak tahu dengan sisi lain kehidupan nya Kai, walaupun aku adalah stalkernya. “Dia tidak mengatakan apapun tentang penyakitnya, dia sama sekali tidak mengatakannya padaku.” Isak Kai sambil menatap ku dengan penuh air mata diwajahnya. Aku menghapus air mataku yang sejak tadi aku tahan. “Kau akan baik-baik saja. Dia sudah tenang dialamnya Kai-ah.” Ucapku sambil menarik Kai ke dalam pelukan ku. Dan dia ikut menarik tubuhku dipelukannya. “Aku sudah tidak tahan lagi, aku benar-benar mencintainya.”isak Kai sambil mempererat pelukannya. Aku mengelus pelan rambutnya. “Tak apa , sudah ada aku sekarang Kai..” ucapku pelan

0 komentar:

Posting Komentar