Simpan template dan lihatl Red Bubble Rose: My Turn To Cry "FF Lomba"

Minggu, 27 Juli 2014

My Turn To Cry "FF Lomba"

Judul: My Turn To Cry
Author: Chenistry^^ (fb: Wildy Tabassum)
Genre: Romance
Cast: Exo


Kabut menutupi pandangan Chanyeol, hanya putih sejauh mata memandang. Tangannya mulai menggapai-gapai, berusaha meraih apa saja yang dapat di capai. Perlahan tapi pasti semuanya terlihat. Entah kabut yang mulai memudar atau mata Chanyeol yang mulai terbiasa dengan kabut itu. Belum genap ia bertanya dalam hati sedang dimana ini, terdengar suara tangis dari kejauhan.

Semakin bingunglah Chanyeol. Siapa pula yang usil menangis ditengah kebingungan. Tapi sungguh, bukan takut yang ia rasakan. Seperti ada yang menohok, seolah-olah alarm di otaknya memberi peringatan ada yang tidak beres dengan tangisan ini, seakan disayat-sayat saja hatinya ketika mendengarnya. Kenyaaannya Chanyeol memang mengenal tangisan ini.

Tangisan ini milik Yijung.

Benar saja, sesaat kemudian Chanyeol melihat Yijung sedang menangis di salah sudut taman. Ternyata Chanyeol ada di taman yang biasanya ia kunjungi bersama Yijung. Chanyeol berjalan menghampiri Yijung. Ingin mencoba menenangkannya, seperti yang biasa ia lakukan.

“Yijung-ah...”

Chanyeol tercekat, itu bukan suaranya. Bukan ia yang memanggil. Terlihat dari sisi Chanyeol, Yijung mendongak, tentu saja tidak menatap Chanyeol. Dan tangis Yijung pun semakin menjadi. Chanyeol mempercepat langkahnya, hatinya semakin tak tenang. Akan tetapi sebelum ia sempat mencapai tempat Yijung, gadis itu sudah lebih dulu melangkah dengan masih sesenggukan.

Tidak, Yijung tunggu, kau tidak boleh menangis, tidak selama masih ada aku yang dapat mengubah tangismu. Gumam Chanyeol dalam hati. Tapi Yijung semakin jauh. Chanyeol menarik nafas, siap memanggil nama Yijung. Celaka, suaranya bahkan tidak keluar. Bersamaan dengan itu Yijung ilang dari pandangannya.

Alarm weker Chanyeol bebunyi nyaring. Chanyeol sudah terduduk. Ia mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarnya perlahan-lahan. Wekernya ia biarkan tetap berbunyi. Chanyeol melangkah mendekati jendela, menyibak tirainya, dan matahari pagipun menerpanya. Sungguh pagi yang cerah, jika saja suasana hati Chanyeol sedang baik pasti ia sudah keluar dan menyapa orang-orang yang berlalu-lalang. Jika saja.

“Pagi, mohon sampaikan rinduku pada Yijung.” Ucapnya bersamaan dengan air mata yang mengalir.

@@@

Satu bulan yang lalu.

Chanyeol sedang menyusuri jalanan saat pandangannya terhenti pada sebuah butik pernikahan. Yijung dan Lay. Entah bagaimana pasalnya, mata Yijung juga menatap Chanyeol. Tapi cepat-cepat Yijung alihkan. Apa-apaan ini? Seseorang harus menjelaskannya. Gumam Chanyeol sambil menyeberang menuju butik itu. Sebelum ia masuk Yijung dan Lay sudah keluar.

Mematunglah mereka bertiga.

Tanpa basa-basi Chanyeol mengeluarkan bogem mentahnya pada Lay. “Apa yang kau pikirkan, Hyung? Jelas-jelas kau tahu siapa dia.” Ujar Chanyeol.

Tentu saja Lay tak dapat mengelak. Ia hanya menelan ludah. Chanyeol tidak pernah semarah itu. “Maaf, Channie. Ini diluar kendaliku.” Jawab Lay.

Chanyeol sudah siap mengeluarkan tinju keduanya, tapi Yijung lebih dulu berbicara. “Lay Oppa tidak bersalah. Orang tua kami juga sudah menyetujuinya. kami akan segera menikah. Akupun tak kuasa menolak.” Suara Yijung sedikit bergetar.

“Apa yang kau bicarakan, Jung?”

“Mohon jangan ganggu hubungan kami. Bulan depan kami menikah.” Suara Yijung makin bergetar.

“Tapi kenapa harus Lay hyung?” Sura Chanyeolpun bergetar.

“Kau tidak akan mengerti, Yeol. Berhentilah bertanya. Ini adalah kenyataannya.”

Chanyeol hanya terdiam.

Yijung menggandeng tangan Lay dan mengajak pergi.

“Kenapa kau mengingkari janjimu?” Itu suara Chanyeol. Lebih tepatnya ia bergumam.

“Sebenarnya siapa yang mengingkari siapa? Bukankah kau yang tak hadir ke acara perjamuan keluargaku? Saat itu aku bingung harus bilang bagaimana. Padahal aku sudah berjanji pada ayah dan ibu akan mengenalkanmu. Kau malah mabuk bersama kawan-kawanmu.” Suara Yijung tidak lagi bergetar.

Chanyeol menutup matanya. Itu benar. Semua adalah salahnya.

@@@

Kamar Chanyeol terasa pengap saat Baekhyun masuk ke dalamnya. “Kau baik-baik saja? Hari ini pernikahan Lay Hyung. Kau tidak akan datang?” Tanya Beakhyun.

Terlihat Chen menyikut Baekhyun. Keduanya terlibat perdebatan.

“Aku menyusul. Kalian duluanlah.” Jawab Chanyeol datar.

Baekhyun mengangkat bahu kemudian menyusul Chen yang sudah belalu lebih dulu.

@@@

“Kenapa kau menangis?” Tanya Chanyeol.

Yijung mendongak kemudian menghapus air matanya. “Aku tidak apa-apa.” Ucapnya seraya pergi meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol menarik tangan Yijung membuat Yijung terjatuh dalam pelukannya. “Sudah kubilang, jangan menangis di suatu tempat tanpa diriku. Air matamu itu terlalu banyak. Aku khawatir tiba-tiba tempat kau menangis menjadi banjir.” Gurau Chanyeol.

Yijung tetap tidak tertawa, tidak pula menagis.

“Kalu begitu dengarkan aku bernyanyi.”

Chanyeol mulai memetik gitarnya. Menyanyikan lagu Baby Don’t Cry versi akustik. Musik mengalun indah, benarbenar menenangkan sekali. Yijung pun tersenyum. Chanyeol sampai di penghujung lagunya. “Jadi apa yang membuatmu tersenyum? Terharu mendengar lagunya Atau karenaa ku yang membawakannya?”

“Karena kau tidak cocok menyanyikannya. Lagunya terdengar aneh.” Jawab Yijung.

Chanyeol menatap Yijung dengan wajah mlongo andalannya. “Terserahlah yang penting kau sudah tersenyum.”

“Terima kasih sudah membuatku kembali tersenyum.”

@@@

Yijung terus menatap kerumunan para tamu, tapi yang ia cari tidak ada. Perasaannya sedikit lega karena ia takut berbuat hal-hal yang bodoh jika yang ia cari datang. Tapi ia tetap merasa gundah, bagaimana jika orang itu sakit? Atau bahkan kecelakaan? Segera Yijung singkirkan pikiran buruk itu. Mungkin masih macet. Mungkin nanti akan datang.  Itulah akhirnya yang dapat ia simpulkan.

Tapi hingga penghujung acara tetap saja yang ia tunggu tak datang. Yijung menghela nafas. Tentulah hal yang berat bagi Chanyeol melihatnya menikah dengan orang lain, terlebih lagi yang ia nikahi adalah Lay Oppa. Hyung Chanyeol. Ia menghela nafas lagi, entah kenapa akhir-akhir ini ia sering sekali menghela nafas. Mencoba mencari ketenangan di setiap hembusnya.

Tiba-tiba Lay Oppa menyenggolnya, membuatnya tersadar dari lamunan. Yijung menatap Lay, yang ditatap menunjuk arah dengan dagunya. Yijung mengikuti arah tunjuknya. Dia datang. Lelaki itu datang. Chanyeol tiba, saat acara usai. Benar benar usai hingga hanya tersisa para member EXO dan Yijung. Chanyeol menghampiri Yijung dan Lay.

“Selamat atas pernikahannya, Hyung. Semoga bahagia.” Ucap Chanyeol.

“Terima kasih, aku akan kesana dulu.” Jawab Lay.

“Tidak perlu Hyung. Aku hanya sebentar. Hanya perlu sedikit berbicara dengan isterimu.”

Yijung menelan ludah.

Chanyeol melangkah lebih dekat kepada Yijung. Hingga tinggal sejengkal lagi. “Berbahagialah bersama Lay Hyung. Jangan menangis lagi. Kau tahu kan air matamu itu terlalu banyak. Maaf, aku tak dapat lagi meminjamkan bahuku.” Bisik Chanyeol.

Mata Yijung mulai berkaca-kaca.

“Pasti banyak air mata yang kau keluarkan saat aku tak hadir di acara perjamuan keluargamu. Maaf. Biar kali ini aku saja yang menangis. Kau cukup berbahagia saja.” Ucap Chanyeol kemudian berlalu dari hadapan Yijung.

Chanyeol masih dapat melihat Yijung menangis. Tapi, saat ini dia tak lagi dapat m,enghapus air mata gadis itu, mengubahnya menjadi senyum. Maka sebagai gantinya ia melihat Lay Hyung menghampiri Yijung dan memeluknya. Saat itulah Chanyeol benar-benar menangis.


@@@

0 komentar:

Posting Komentar